Rabu, 05 September 2012

Kartu Kredit, Bermanfaat Atau Menyusahkan?

kartukredit0712
Kartu kredit saat ini banyak digunakan masyarakat kelas menengah atas di tanah Air. Sejatinya, kartu kredit adalah alat bayar yang bisa dipakai untuk berutang. Tetapi, jangan lupa penggunaannya harus dilakukan secara bijak dan jangan coba-coba menunggak, atau lalai dalam membayar kewajiban. Bila dilanggar, akibatnya dapat menjerumuskan pemegang kartu kredit dalam negative list IDI Historis yang akan membuat nasabah kesulitan mengajukan kredit ke bank. Lalu bagaimana caranya?

Gampangnya, kembalikan saja fungsi kartu kredit sebagai alat bayar. Langsung selesaikan kewajiban pada saat jatuh tempo, setidaknya dengan membayar minimum tagihan. Tapi, perlu diingat pembayaran minimum tagihan membawa konsekuensi beban bunga atas sisa tunggakan periode sebelumnya yang umumnya rata-rata 3 persen per bulan (36 persen per tahun).

Juga karena kartu kredit bisa dipakai untuk berutang, jangan mudah terbuai rayuan iklan konsumtif yang menawarkan berbagai kemudahan pembayaran dengan kartu kredit. Seringkali ditemui dalam keseharian tawaran pembelian barang dengan kartu kredit tertentu dengan kemudahan mencicil. Persaingan potongan-potongan harga di tempat-tempat yang memancing kita untuk konsumtif difasilitasi juga oleh kemudahan kartu kredit.

Apalagi dengan adanya fasilitas penarikan tunai kartu kredit di ATM. Mudah memang, tanpa prosedur berbelit dan agunan seseorang sudah bisa mengambil uang paling besar 80 persen dari batas kreditnya. Tapi, lagi-lagi kalau tidak digunakan secara bijak, bisa menjerumuskan si pemegang kartu ke jurang utang yang lebih parah. Bayangkan, biaya bunga saja sekitar 4 persen per bulan (48 persen per tahun) belum tambahan biaya tarik tunai, berapa uang yang tersedot untuk membayar bunga kalau tidak segera melunasi utang kartu kredit kita.

Pemegang kartu perlu menyadari bahwa pemakaian kartu kredit harus memperhitungkan penghasilan agar tidak terjebak dalam praktik gali lubang tutup lubang dari kartu kredit satu ke kartu lainnya.

Bila penggunaan kartu kredit oleh masyarakat semakin bijak, harapannya manfaat kartu kredit sebagai alat bayar benar-benar dapat memberi kemudahan dalam bertransaksi. Di sisi lain, hal ini juga akan berdampak positif bagi industri kartu kredit.

Pemakaian kartu kredit yang bijak akan mengurangi potensi tumpukan kredit macet (non-perfoming loan) sehingga industri bisa memangkas biaya-biaya yang dicadangkan untuk mengantisipasi potensi risiko kerugian. Pada gilirannya, berkurangnya biaya cadangan akan mendorong penurunan bunga kartu kredit yang manfaatnya akan kembali dinikmati oleh pengguna kartu.

Nah, kalau melihat penjelasan di atas, bolehlah kita simpulkan bahwa kehadiran kartu kredit itu sejatinya memberi manfaat, baik bagi pengguna maupun industri kartu kredit, asal dipakai dengan bijaksana.

0 komentar:

Posting Komentar